Bagian Keempat 

HAKIM  KECIL

KHALIFAH BERKELILING KOTA

          Sudah menjadi kebiasaan Khalifah (Harun Ar-Rasyid) bahwa ia keluar di sebagian malam bersama beberapa pengawalnya untuk mengetahui langsung keadaan masyarakatnya. Mereka menyamar memakai pakaian layaknya pedagang sehingga tidak ada seorangpun yang mengenali.

        Suatu malam, Khalifah keluar ditemani menterinya, Ja’far, dan pelayan agungnya, Masrur, dengan memakai pakaian layaknya pedagang. 

         Mereka berjalan dari satu tempat ke tempat lain, hingga sampai di suatu tempat yang di sana terdengar kegaduhan dan teriakan-teriakan.

           Khalifah bergegas melihat sebab kegaduhan dan teriakan-teriakan itu. Beliau mendengar anak-anak berbicara dengan suara keras, ternyata mereka sedang bermain di dalam rumah yang luas.

        Khalifah pun mencoba melihat mereka dari lubang pintu, pada malam itu cahaya bulan bersinar terang, sehingga beliau dapat melihat anak-anak itu bermain. Beliau melihat mereka sedang berkumpul sambil bercerita.



ANAK KECIL MENGGAMBARKAN SEBUAH KISAHKisah ‘Ali Kucya dan Pedagang ‘Hasan’


          Khalifah Harun Ar-Rasyid mendengar salah seorang anak berbicara, ia bertanya kepada temannya, “Apakah kalian mau bermain denganku? Teman-temannya menjawab, “Permainan Apa?”. 

         Seorang anak itu berkata, Kemarilah, aku akan ceritakan sebuah kisah tentang ‘Ali Kucya dan temannya, Hasan yang mencuri seribu dinar darinya. Aku akan bersandiwara menjadi hakim yang memutuskan perkara pengadilannya.” 

          Teman-temannya sangat senang sekali atas ide ini. Ternyata Kisah ‘Ali Kucya dan sahabatnya, Hasan sudah terkenal di Baghdad, dan hampir semua orang mengetahuinya.

        Tatkala Khalifah mendengar ucapan itu, ia teringat pengaduan ‘Ali Kucya kepadanya. Khalifah pun menyimak cerita anak tersebut di balik pintu rumah. Beliau menunggu bagaimana keputusan anak tersebut ketika ia bersandiwara sebagai hakim.

PUTUSAN HUKUM ANAK KECIL


        Sebelum anak tersebut berperan sebagai Hakim, ia menyuruh di antara temannya untuk berperan sebagai ‘Ali Kucya, Hasan dan penjaga pintu. Setelah itu, seorang anak yang bersandiwara sebagai hakim tersebut duduk dan memulai sidang. Anak itu benar-benar memerankan perannya dengan terampil.

        Sandiwara dimulai, Hakim kecil meminta penjaga pintu untuk mendatangkan Hasan dan ‘Ali Kucya. Penjaga pintu itu memanggil keduanya dan datanglah mereka.

         Ketika mereka berdiri, Hakim melihat ke arah ‘Ali Kucya dan bertanya kepadanya, “Apa yang akan kau adukan wahai ‘Ali Kucya?”. ‘Ali Kucya menunduk dan memohon di depan Hakim. Ia mengisahkan semua kisahnya tanpa ada sedikitpun yang terlewat. 

            ‘Ali mengakhiri pengaduannya dengan permohonan kepada hakim, “Aku meminta kepada yang mulia untuk mengadili masalah ini dan mengembalikan uangku yang telah dicuri Hasan.”